Mahmoud Abbas: Jihadlah ke Jerusslaem, Bukan ke Suriah!
Suriah Hari Ini - Pemimpin Otorita Ramallah Palestina menyebut kelompok bersenjata yang masuk ke kamp-kamp pengungsian warga Palestina di Suriah untuk berperang, sebagai penjahat-penjahat bangsa dan rakyat Palestina.
Situs berita Alalam (12/1) melaporkan, Mahmoud Abbas di Ramallah mengatakan, "Masalah kamp pengungsian warga Palestina, Yarmouk yang terletak di dekat kota Damaskus, Suriah sudah jelas. Sebagian orang di sana menamakan dirinya pejuang, namun perjuangan yang mana, dengan siapa mereka bertempur, jika rakyat Palestina ingin berjuang, jelas dimana ia harus berjuang, bukan di Yarmouk."
Ia menambahkan, "Sejak lama saya berharap kelompok-kelompok bersenjata menjauh dari kamp-kamp pengungsian warga Palestina, namun uang yang diberikan agar mereka tetap berada di sana dan bertempur dengan tentara Suriah lebih besar dari sesuatu yang dapat menarik mereka keluar."
Menurut Abbas, orang-orang yang memasuki kamp-kamp pengungsian adalah para penjahat bagi bangsa dan rakyat Palestina. Kami, katanya, tidak ada hubungannya dengan apa yang terjadi. Kami tidak ada hubungannya dengan masalah dan insiden-insiden ini dan jika tidak menyampaikan statemen yang baik, minimal kami harus diam.
"Hubungan dengan siapapun sama, sebuah delegasi di Damaskus adalah perwakilan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang berusaha menemukan jalan keluar, menyalurkan bantuan-bantuan kemanusiaan dan mengeluarkan korban luka," tambahnya.
Kantor berita resmi pemerintah Suriah mengutip Abbas menulis, "Sebagian warga Palestina khususnya di kamp pengungsian Yarmouk sangat menderita. Kebijakan kami adalah, selalu memposisikan diri sebagai tamu di negara-negara Arab dan tidak mencampuri urusan dalam negeri mereka. Kami telah menjalankan kebijakan ini di Libya, Suriah, Mesir dan Tunisia. Sikap kami satu dan selaras, setiap kelompok yang berada di bawah PLO mengambil sikap ini. Saya tidak ingin mencampuri urusan orang lain. Di bulan-bulan pertama krisis Suriah, semua kamp pengungsian warga Palestina tenang, akan tetapi tiba-tiba tangan-tangan kotor bermain di sana sehingga menyebabkan sejumlah banyak warga Palestina terlantar dan menderita."
"Warga Palestina di kamp pengungsian Yarmouk terancam bencana lain dan kami berusaha untuk sebisa mungkin membantu kamp pengungsian itu," tandasnya. (SHI/IRIB)
Situs berita Alalam (12/1) melaporkan, Mahmoud Abbas di Ramallah mengatakan, "Masalah kamp pengungsian warga Palestina, Yarmouk yang terletak di dekat kota Damaskus, Suriah sudah jelas. Sebagian orang di sana menamakan dirinya pejuang, namun perjuangan yang mana, dengan siapa mereka bertempur, jika rakyat Palestina ingin berjuang, jelas dimana ia harus berjuang, bukan di Yarmouk."
Ia menambahkan, "Sejak lama saya berharap kelompok-kelompok bersenjata menjauh dari kamp-kamp pengungsian warga Palestina, namun uang yang diberikan agar mereka tetap berada di sana dan bertempur dengan tentara Suriah lebih besar dari sesuatu yang dapat menarik mereka keluar."
Menurut Abbas, orang-orang yang memasuki kamp-kamp pengungsian adalah para penjahat bagi bangsa dan rakyat Palestina. Kami, katanya, tidak ada hubungannya dengan apa yang terjadi. Kami tidak ada hubungannya dengan masalah dan insiden-insiden ini dan jika tidak menyampaikan statemen yang baik, minimal kami harus diam.
"Hubungan dengan siapapun sama, sebuah delegasi di Damaskus adalah perwakilan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang berusaha menemukan jalan keluar, menyalurkan bantuan-bantuan kemanusiaan dan mengeluarkan korban luka," tambahnya.
Kantor berita resmi pemerintah Suriah mengutip Abbas menulis, "Sebagian warga Palestina khususnya di kamp pengungsian Yarmouk sangat menderita. Kebijakan kami adalah, selalu memposisikan diri sebagai tamu di negara-negara Arab dan tidak mencampuri urusan dalam negeri mereka. Kami telah menjalankan kebijakan ini di Libya, Suriah, Mesir dan Tunisia. Sikap kami satu dan selaras, setiap kelompok yang berada di bawah PLO mengambil sikap ini. Saya tidak ingin mencampuri urusan orang lain. Di bulan-bulan pertama krisis Suriah, semua kamp pengungsian warga Palestina tenang, akan tetapi tiba-tiba tangan-tangan kotor bermain di sana sehingga menyebabkan sejumlah banyak warga Palestina terlantar dan menderita."
"Warga Palestina di kamp pengungsian Yarmouk terancam bencana lain dan kami berusaha untuk sebisa mungkin membantu kamp pengungsian itu," tandasnya. (SHI/IRIB)
0 komentar:
Posting Komentar