Menlu Libanon: Hizbullah Dikritik, Itu Pengalisan Isu!
Suriah Hari Ini - Careteker Menteri Luar Negeri Lebanon Adnan Mansour menekankan dalam pidatonya selama konferensi Jenewa II bahwa kritikan terhadap peran Hizbullah di Suriah sebagai usaha untuk mengalihkan perhatian dari teroris "Takfiri"
"Siapa pun yang berpendapat bahwa apa yang terjadi di Lebanon sebagai akibat dari partisipasi Hizbullah di Suriah, ia telah berusaha mengalihkan perhatian dari fakta-fakta dan menutupi keberadaan ektrimis Takfiri dan kelompok ekstremis lainnya di Lebanon," kata Mansour pada hari Rabu (22/1) selama konferensi perdamaian di Swiss.
Dia menyatakan lebih lanjut bahwa dampak dari krisis Suriah membuat tantangan besar bagi keamanan, stabilitas, ekonomi dan keseimbangan demografis Lebanon.
"Mungkin yang membahayakan di sini adalah teroris yang menyerang kami dipersenjatai dan radikal, pikiran-pikiran Takfiri disini mendapat penolakan dari masyarakat, ini sesuatu yang belum pernah terlihat sebelumnya di Lebanon," kata diplomat senior Lebanon.
"Akibat dari krisis Suriah ini ...terorisme telah menyebar ke negara-negara tetangga di wilayah ini, di Suriah ini ancaman yang nyata," katanya .
Mansour mendesak upaya internasional untuk bersama memerangi terorisme, selanjutnya Mansour menegaskan bahwa kelompok-kelompok yang terkait langsung dengan organisasi teroris tealah memasuki negaranya dan melakukan serangkaian pemboman.
Guncangan yang terjadi Lebanon akibat serangkaian bom mobil akhir-akhir ini, banyak terjadi di luar pinggiran selatan Beirut di mana Hizbullah mendapat dukungan luas disini. Bom teroris ini telah menewaskan puluhan orang dan melukai puluhan lainnya.
Kelompok pemberontak radikal yang melawan pasukan Presiden Bashar Assad telah mengaku bertanggung jawab atas sebagian besar pemboman, termasuk serangan bom bunuh diri yang terjadi hari Selasa di Beirut, mereka menyebutnya sebagai "pembalasan" karena Hizbullah mendukung Suriah, sementar militan dan kelompok teror al-Qaeda bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Assad.
Selama pidatonya di Geneva II, menteri luar negeri Lebanon menggambarkan pembicaraan damai ini sebagai "kesempatan emas" untuk mencapai solusi politik di Suriah dan memungkinkan para pengungsi untuk kembali ke negara asal mereka.
"Solusinya hanya dari Suriah dan Suriah sendirilah yang dapat memutuskan masa depan negaranya sendiri dari intervensi asing yang hanya memperburuk situasi," katanya. (SHI/THEDAILYSTAR)
"Siapa pun yang berpendapat bahwa apa yang terjadi di Lebanon sebagai akibat dari partisipasi Hizbullah di Suriah, ia telah berusaha mengalihkan perhatian dari fakta-fakta dan menutupi keberadaan ektrimis Takfiri dan kelompok ekstremis lainnya di Lebanon," kata Mansour pada hari Rabu (22/1) selama konferensi perdamaian di Swiss.
Dia menyatakan lebih lanjut bahwa dampak dari krisis Suriah membuat tantangan besar bagi keamanan, stabilitas, ekonomi dan keseimbangan demografis Lebanon.
"Mungkin yang membahayakan di sini adalah teroris yang menyerang kami dipersenjatai dan radikal, pikiran-pikiran Takfiri disini mendapat penolakan dari masyarakat, ini sesuatu yang belum pernah terlihat sebelumnya di Lebanon," kata diplomat senior Lebanon.
"Akibat dari krisis Suriah ini ...terorisme telah menyebar ke negara-negara tetangga di wilayah ini, di Suriah ini ancaman yang nyata," katanya .
Mansour mendesak upaya internasional untuk bersama memerangi terorisme, selanjutnya Mansour menegaskan bahwa kelompok-kelompok yang terkait langsung dengan organisasi teroris tealah memasuki negaranya dan melakukan serangkaian pemboman.
Guncangan yang terjadi Lebanon akibat serangkaian bom mobil akhir-akhir ini, banyak terjadi di luar pinggiran selatan Beirut di mana Hizbullah mendapat dukungan luas disini. Bom teroris ini telah menewaskan puluhan orang dan melukai puluhan lainnya.
Kelompok pemberontak radikal yang melawan pasukan Presiden Bashar Assad telah mengaku bertanggung jawab atas sebagian besar pemboman, termasuk serangan bom bunuh diri yang terjadi hari Selasa di Beirut, mereka menyebutnya sebagai "pembalasan" karena Hizbullah mendukung Suriah, sementar militan dan kelompok teror al-Qaeda bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Assad.
Selama pidatonya di Geneva II, menteri luar negeri Lebanon menggambarkan pembicaraan damai ini sebagai "kesempatan emas" untuk mencapai solusi politik di Suriah dan memungkinkan para pengungsi untuk kembali ke negara asal mereka.
"Solusinya hanya dari Suriah dan Suriah sendirilah yang dapat memutuskan masa depan negaranya sendiri dari intervensi asing yang hanya memperburuk situasi," katanya. (SHI/THEDAILYSTAR)
0 komentar:
Posting Komentar