Menlu Rusia Tolak Berunding dengan Pasukan Teroris Ekstremis
Suriah Hari Ini - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan, Moskow menentang perundingan dengan pasukan teroris dan ekstremis yang melawan pemerintah Suriah.
"Kami menolak untuk berunding dan tidak menyarankan pihak lain untuk berunding dengan mereka atas pertimbangan prinsip," kata Sergei Lavrov dalam wawancara dengan jaringan televisi Rusia NTV pada hari Ahad (26/1), mengacu pada kelompok teroris dukungan asing di Suriah.
Ditambahkannya, "Ini bukan hanya keprihatinan kami bahwa ekstremis dan teroris semakin meluas di wilayah Suriah, tapi ini juga merupakan pendapat semua negara anggota G8 (Inggris, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Rusia dan Amerika Serikat)."
"Tujuan ini menjadi lebih dari prioritas mengingat ancaman teroris semakin meluas di dalam Suriah, yang sudah merambat ke Irak," tegas Lavrov.
Lavrov mengatakan situasi di Suriah dan di perbatasannya mengharuskan kompromi cepat antara pemerintah Damaskus dan oposisi "yang logis dan patriotik" agar mereka bersatu melawan ancaman eskalasi terorisme.
Diplomat Rusia atas lebih lanjut mencatat bahwa Front al-Nusra, Daulah Islam fi Iraq wa Syam (DIIS), dan kelompok afiliasi al-Qaeda lainnya tidak dapat terlibat dalam proses perdamaian Suriah. (SHI/IRIB)
"Kami menolak untuk berunding dan tidak menyarankan pihak lain untuk berunding dengan mereka atas pertimbangan prinsip," kata Sergei Lavrov dalam wawancara dengan jaringan televisi Rusia NTV pada hari Ahad (26/1), mengacu pada kelompok teroris dukungan asing di Suriah.
Ditambahkannya, "Ini bukan hanya keprihatinan kami bahwa ekstremis dan teroris semakin meluas di wilayah Suriah, tapi ini juga merupakan pendapat semua negara anggota G8 (Inggris, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Rusia dan Amerika Serikat)."
"Tujuan ini menjadi lebih dari prioritas mengingat ancaman teroris semakin meluas di dalam Suriah, yang sudah merambat ke Irak," tegas Lavrov.
Lavrov mengatakan situasi di Suriah dan di perbatasannya mengharuskan kompromi cepat antara pemerintah Damaskus dan oposisi "yang logis dan patriotik" agar mereka bersatu melawan ancaman eskalasi terorisme.
Diplomat Rusia atas lebih lanjut mencatat bahwa Front al-Nusra, Daulah Islam fi Iraq wa Syam (DIIS), dan kelompok afiliasi al-Qaeda lainnya tidak dapat terlibat dalam proses perdamaian Suriah. (SHI/IRIB)
0 komentar:
Posting Komentar