AS Penyebab Kegagalan Perundingan Jenewa II
Suriah Hari Ini - Seorang mantan Senator AS mengatakan bahwa kegagalan pembicaraan Jenewa II baru-baru ini untuk menemukan solusi politik bagi krisis di Suriah adalah kesalahan Amerika Serikat.
"Kita harus menghargai bahwa kegagalan pembicaraan adalah tanggung jawab kami. Yang kami lakukan adalah bersikeras bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad berhenti menjabat," kata mantan Senator AS Mike Gravel dalam sebuah wawancara dengan Press TV.
"Dan itu adalah kebijakan kami, kebijakanPresiden AS Barack Obama bahwa harus ada perubahan kepemimpinan di Suriah. Yah, jelas kepemimpinan tidak akan bernegosiasi atas kematiannya sendiri," tambahnya.
Kerikil mengacu pada posisi oleh AS dan sekutunya serta oposisi Suriah yang didukung asing bahwa Presiden Assad harus mundur.
Tuntutan itu dibuat lagi dalam pembicaraan Jenewa II baru-baru ini di Swiss pada bulan Januari.
Pemerintah Suriah dan oposisi yang didukung asing serta puluhan negara berpartisipasi dalam acara ini, tetapi pertemuan itu berakhir tanpa hasil nyata pada tanggal 31 Januari.
Pemerintah Suriah menolak permintaan bahwa Presiden Assad harus mundur, dengan alasan bahwa Koalisi Nasional Suriah yang didukung asing (SNC), yang hadir dalam pembicaraan Jenewa II, tidak mewakili oposisi Suriah.
Kerikil menggambarkan kebijakan vis - à - vis AS pada Suriah sebagai hal konyol dan menjelaskan bagaimana AS telah memasok senjata kepada kelompok militan yang beroperasi di dalam wilayah Suriah.
Mantan Senator Amerika mencatat bahwa beberapa militan adalah bagian dari al-Qaeda.
"Maksudku kebijakan kami benar-benar konyol untuk semua aspek," pungkasnya.
Suriah telah dicengkeram oleh kekerasan mematikan sejak tahun 2011. (SHI/WartaNews)
"Kita harus menghargai bahwa kegagalan pembicaraan adalah tanggung jawab kami. Yang kami lakukan adalah bersikeras bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad berhenti menjabat," kata mantan Senator AS Mike Gravel dalam sebuah wawancara dengan Press TV.
"Dan itu adalah kebijakan kami, kebijakanPresiden AS Barack Obama bahwa harus ada perubahan kepemimpinan di Suriah. Yah, jelas kepemimpinan tidak akan bernegosiasi atas kematiannya sendiri," tambahnya.
Kerikil mengacu pada posisi oleh AS dan sekutunya serta oposisi Suriah yang didukung asing bahwa Presiden Assad harus mundur.
Tuntutan itu dibuat lagi dalam pembicaraan Jenewa II baru-baru ini di Swiss pada bulan Januari.
Pemerintah Suriah dan oposisi yang didukung asing serta puluhan negara berpartisipasi dalam acara ini, tetapi pertemuan itu berakhir tanpa hasil nyata pada tanggal 31 Januari.
Pemerintah Suriah menolak permintaan bahwa Presiden Assad harus mundur, dengan alasan bahwa Koalisi Nasional Suriah yang didukung asing (SNC), yang hadir dalam pembicaraan Jenewa II, tidak mewakili oposisi Suriah.
Kerikil menggambarkan kebijakan vis - à - vis AS pada Suriah sebagai hal konyol dan menjelaskan bagaimana AS telah memasok senjata kepada kelompok militan yang beroperasi di dalam wilayah Suriah.
Mantan Senator Amerika mencatat bahwa beberapa militan adalah bagian dari al-Qaeda.
"Maksudku kebijakan kami benar-benar konyol untuk semua aspek," pungkasnya.
Suriah telah dicengkeram oleh kekerasan mematikan sejak tahun 2011. (SHI/WartaNews)
0 komentar:
Posting Komentar