Selasa, 21 Januari 2014

Seorang Ibu Tertekan, Anaknya Diajak Jihad ke Suriah Oleh Ulama Saudi

Dawood Al Shirian. (FOTOL alarabiya.net)
Suriah Hari Ini - Pembawa acara talk show di Saudi, Dawood Al – Shirian, mengecam tokoh agama yang tidak disebutkan namanya karena telah berdakawah untuk merekrut pemuda Saudi berjihad berperang di Suriah.

Seperti dikutip situs arabnews.com, Selasa (21/1/2014),  tuan rumah Al-Thamina ma Dawood membuat komentar setelah tamunya seoang ibu yang tertekan lantaran putranya yang berusia 17 tahun diduga diajak bepergian ke Suriah bulan lalu.

Al-Shirian mengatakan beberapa ajakan ini juga memakai media social Twitter dan media radikal lainnya untuk mengumpulkan dana untuk mendukung apa yang disebut penyebab jihad mereka sembari mentoleris menikmati hidup jauh dari zona perang.

"Ulama Saudi telah menyadari bahwa apa yang terjadi di Suriah tidak memenuhi syarat untuk jihad karena (konflik) telah berubah menjadi perang antar kelompok. Ulama ini tidak mengatakan demikian karena mereka takut kehilangan popularitas mereka," kata Al-Shirian.

Sebagai tanggapan, beberapa kalangan cendekiawan telah mengkritik Al-Shirian atas komentarnya. Mereka mengatakan para ulama ini tidak membuat panggilan untuk perang suci di Suriah dan mengancam akan menuntutnya jika ia tidak memberikan bukti atau meminta maaf.

Ibu dari remaja mengatakan kepada Al-Shirian bahwa anaknya, Misfer, diduga diculik.  ”Misfer menelepon saudaranya dan mengatakan bahwa dia berada di sebuah misi jihad di Suriah,” kata sang Ibu.

Sang ibu mengatakan dia terakhir mendengar dari Misfer sekitar dua minggu lalu. "Saya mendengar seseorang mengatakan anak saya harus berkata apa kepada saya di telepon," katanya.

Sang ibu menambahkan, ketika saya diminta untuk berbicara dengan orang itu, aku mendengar mereka memukuli anak saya. Misfer kini berada di penampungan di Abha.

Dia mengatakan Misfer telah memintanya untuk berdoa dan kembali ke rumah. Dia juga mengklaim bahwa pria di telepon telah mengatakan kepadanya bahwa Misfer  tidak akan kembali dan kemudian menutup telepon.

Sang ibu mengatakan seseorang berhasil membawanya ke Suriah untuk bergabung pejuang radikal di sana. Di rumah Misfer tidak aman karena ayahnya kerap menyakitinya.

"Saya tidak tahu apakah anak saya sudah mati atau masih hidup," katanya menangis dan meminta pemerintah untuk menangkap dan menghukum mereka yang terlibat dalam menyesatkan pemuda. (SHI/EDISINEWS)

0 komentar:

Posting Komentar

Breaking News
Loading...
Pesan Cepat
Press Esc to close