Laporan Washington Institute: Lebih dari 1.400 Militan Suriah Dirawat di RS Zionis Israel
Suriah Hari Ini - Analis politik Israel, Ehud Yaari, menyatakan bahwa rezim Tel Aviv telah memberikan perawatan medis terhadap ratusan 'mujahidin' yang terluka dalam pertempuran melawan pemerintah Suriah.
Menurut sebuah laporan Washington Institute mengutip analis Israel ini, lebih dari 1.400 militan Suriah telah masuk rumah sakit Israel.
Laporan lebih lanjut mencatat bahwa Israel telah memberikan persenjataan kepada anasir teroris di Suriah termasuk peluncur granat.
Yaari menambahkan bahwa sejumlah kelompok militan yang beroperasi di dalam wilayah Suriah menjalin kontak dengan militer Israel, dan telah mengadakan pertemuan rahasia dengan tokoh-tokoh militer Israel di kota pesisir Tiberias, Israel.
Analis Israel ini juga menyeru para pejabat senior di Tel Aviv untuk bergabung dengan Amerika Serikat dan Yordania dalam mengubah wilayah tersebut menjadi basis teritorial untuk melatih apa yang disebut “kelompok oposisi Suriah moderat.”
Pada bulan September 2014, pemimpin oposisi Suriah dukungan asing menjenguk militan terluka yang dirawat di rumah sakit Dafed, Israel.
Kamal al-Labwani, yang berada di pengasingan di Turki, mengatakan bahwa kelompok militan yang melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad tidak akan pernah melupakan apa yang disebutnya dengan “bantuan kemanusiaan Tel Aviv.”
Militer Suriah berulang kali menyita sejumlah besar senjata buatan Israel dan peralatan militer canggih dari tangan militan Suriah dukungan asing.
Suriah telah dicengkeram oleh konflik mematikan sejak Maret 2011. Lebih dari 191.000 orang hingga kini tewas selama lebih dari tiga tahun militansi yang didukung negara-negara asing itu. (SHI/IR)
Menurut sebuah laporan Washington Institute mengutip analis Israel ini, lebih dari 1.400 militan Suriah telah masuk rumah sakit Israel.
Laporan lebih lanjut mencatat bahwa Israel telah memberikan persenjataan kepada anasir teroris di Suriah termasuk peluncur granat.
Yaari menambahkan bahwa sejumlah kelompok militan yang beroperasi di dalam wilayah Suriah menjalin kontak dengan militer Israel, dan telah mengadakan pertemuan rahasia dengan tokoh-tokoh militer Israel di kota pesisir Tiberias, Israel.
Analis Israel ini juga menyeru para pejabat senior di Tel Aviv untuk bergabung dengan Amerika Serikat dan Yordania dalam mengubah wilayah tersebut menjadi basis teritorial untuk melatih apa yang disebut “kelompok oposisi Suriah moderat.”
Pada bulan September 2014, pemimpin oposisi Suriah dukungan asing menjenguk militan terluka yang dirawat di rumah sakit Dafed, Israel.
Kamal al-Labwani, yang berada di pengasingan di Turki, mengatakan bahwa kelompok militan yang melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad tidak akan pernah melupakan apa yang disebutnya dengan “bantuan kemanusiaan Tel Aviv.”
Militer Suriah berulang kali menyita sejumlah besar senjata buatan Israel dan peralatan militer canggih dari tangan militan Suriah dukungan asing.
Suriah telah dicengkeram oleh konflik mematikan sejak Maret 2011. Lebih dari 191.000 orang hingga kini tewas selama lebih dari tiga tahun militansi yang didukung negara-negara asing itu. (SHI/IR)
0 komentar:
Posting Komentar